Gadis itu menghela nafas sebentar, lalu melanjutkan bicara, "Aku sangat ingin mendekat dan memberinya payung. Aku tidak tega melihat dia terus kehujanan setiap kali bertugas."
"Kenapa tidak kau
lakukan?"
Lian menggeleng lemah, "Aku tidak punya keberanian, dan juga itu hal yang tidak mungkin."
Lian menggeleng lemah, "Aku tidak punya keberanian, dan juga itu hal yang tidak mungkin."
"Oh, ayolah. Jangan jadi pengecut. Bisa
saja dia akan sangat berterima kasih nanti."
"Aah, tidak bisaa!" Lian
tampak frustasi dan mengacak-acak rambutnya, "Payung di rumahku rusak
semua. Aku tidak mungkin memberikannya payung rusak 'kan?"
Aa, ya. Alasan yang
menyebalkan ternyata.
-Fin-
Holaa! >,< untuk
postingan kedua, aku bawa Flash Fiction yang gagal-,- kenapa diposting? Ya
pengen aja :p Cerita singkat ini terinspirasi dari sesorang yang kalo lagi
jalalanin tugas OSIS, tuh SERING BANGET kehujanan. Jadi, cerpen ini secara
tidak langsung kubuat untuk 'dia' yang selalu kehujanan :'v
0 komentar:
Posting Komentar